Kampung Naga Tasikmalaya, Mengenal Budaya Hingga Adat Istiadatnya

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Terbenam dalam karakter Kampung Naga Tasikmalaya, nan menghadirkan pengalaman mendalam dalam mengenal budaya dan budaya istiadatnya nan khas.

Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: 08.00–17.30 WIB, Alamat: Neglasari, Kec. Salawu, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat; Map: Cek Lokasi

Kampung Naga merupakan salah satu objek wisata di Tasikmalaya nan layak di kunjungi untuk mengisi liburan. Sebenarnya bukan objek wisata, namun lantaran daya tariknya nan luar biasa menjadikan banyak visitor berjamu ke letak tersebut. Apalagi jika Anda sudah jenuh dengan kehidupan kota nan bising dan hingar-bingar selalu dirasakan.

Nama Naga bukan berfaedah ada hubungannya dengan hewan legenda nan masuk dari kategori ular. Nama tersebut berasal dari kata Nagawir nan merupakan bahasa Sunda dengan makna Menggantung. Memang letak perkampungan ini berada di atas lembah sehingga sekilas tampak menggantung.

Tidak jelas mengenai asal usul Kampung Naga ini, siapa pendirinya dan kapan didirikan tidak ada nan tahu. Bahkan penduduk original setempat tidak mengetahui sejarah bakal kampung nan menjadi tempat tinggal utama mereka.

Hal ini dikarenakan pernah terjadi penyerangan oleh pemberontak DI/TII pada tahun 1956 nan membakar semua kitab nan tetap berasosiasi dengan sejarah berdirinya dan tokoh Kampung tersebut.

Daya Tarik nan Dimiliki Kampung Naga Tasikmalaya

Daya Tarik Kampung Naga TasikmalayaPhoto by Riyadi Tarabalaga on Google Maps

Seperti nan dikatakan sebelumnya, Kampung Naga bukanlah sebuah objek wisata. Jadi tidak ditemukan wahana permainan alias pemandangan air terjun serta pantai. Meski demikian, bukan berfaedah perkampungan ini tidak mempunyai daya tarik. Beberapa perihal menjadikan argumen utama kenapa visitor selalu ramai berkunjung.

Advertisement. Scroll to continue reading.

1. Keunikan Kampung Naga

Salah satu karakter nan terlihat jelas ialah dari gedung di setiap rumahnya. Semua rumah nan ada di letak tersebut mirip, baik dari bahan gedung nan digunakan dan juga dimana rumahnya menghadap. Bagian genting terbuat dari daun nipah, ijuk alias alang-alang nan telah dikeringkan.

Sedangkan bagian lantai menggunakan bilah bambu alias kayu papan dengan ukuran tertentu. Dindingnya bukan dari tembok, melainkan dari anyaman bambu.

Setiap bahan gedung nan digunakan dibiarkan alami, artinya tanpa menggunakan cat alias polesan semen. Namun untuk sekedar mengapurnya tidak masalah, sebagian didapati rumah nan menggunakan bahan tersebut untuk bagian dinding.

Dalam perihal posisi rumah di Kampung Naga Tasikmalaya kudu menghadap ke arah utara alias selatan. Bagian lainnya memanjang ke arah barat dan timur.

Bukan tanpa argumen kenapa ketentuan ini digunakan, ialah dari segi kesehatan. Seperti nan diketahui, pemilihan posisi tersebut sejajar dengan arah mentari mulai terbit hingga terbenam.

Dengan demikian, rumah dan bagian dalamnya tidak langsung terpapar sinar matahari. Kebanyakan rumah nan ditemui lantainya tidak langsung menyentuh tanah.

Hal ini berfaedah tinggi tanah dan lantai berbeda, namun rata-rata hanya separuh meter saja. Menariknya, setiap rumah tidak boleh menggunakan perabotan, baik berupa tempat tidur, kursi, ataupun meja.

2. Budaya dan Adat Istiadat

Daya tarik Kampung Naga berikutnya adalah dari budaya dan budaya istiadatnya. Banyak larangan dan larangan nan kudu dihindari, salah satunya adalah memutar musik. Larangan nan dimaksud tidak hanya kudu dipatuhi penduduk sekitar, namun juga visitor nan berkunjung.

Meski demikian, bukan berfaedah tidak ada musik sama sekali di Desa ini, mereka tetap mengizinkan musik nan berasal dari perangkat musik tradisional nan ada di wilayah tersebut. Pantangan lain nan wajib dipatuhi ialah larangan untuk memasuki rimba nan ada di sebelah perkampungan

Beberapa larangan lainnya ialah dari gedung tertentu nan ada di lokasi. Terdapat beberapa gedung nan tidak boleh dimasuki penduduk dari luar Kampung Naga. Anda bisa membedakan gedung nan dianggap sakral dengan memandang pagar bambu nan mengelilingi gedung tersebut.

3. Keindahan Alam Lengkap

Perkampungan nan ada di Tasikmalaya ini sebenarnya tidak jauh dari perkotaan, hanya berjarak sekitar 500 meter dari kota terdekat. Namun kondisi alamnya komplit sehingga menjadi daya tarik tersendiri. Sebut saja di bagian Barat nan dibatasi oleh hutan.

Sebagaimana nan disebutkan tadi, tidak ada satu orang pun nan boleh memasukinya. Hutan tersebut dianggap keramat lantaran terdapat makam leluhur di dalamnya.

Sementara di sisi Selatan terdapat persawahan penduduk Kampung Naga nan menjadikan pemandangan alam begitu bagus dan asri.

Sebagian besar berupa tanaman padi, jadi ada dua warna nan bisa dilihat, tergantung dari kondisi padi. Jika baru ditanam, warna nan didapatkan tetap hijau alami. Sedangkan jika musim panen tiba lebih berwarna kekuningan.

Lain halnya di bagian timur nan dibatasi oleh sebuah sungai. Warga setempat menyebutnya dengan Ci Wulan nan mempunyai makna Sungai Wulan. Banyak terdapat beragam jenis ikan di sungai tersebut. Selain menjadi petani, penduduk setempat juga berprofesi sebagai nelayan nan mendapatkan tangkapan ikan menggunakan jaring.

4. Tradisi nan Sederhana

Kehidupan modern, dimana banyak orang nan mencari dan memanfaatkannya rupanya tidak membikin penduduk Kampung Naga tergiur untuk menikmatinya.

Tradisinya sangat sederhana, apalagi tidak ditemukan listrik di tempat tersebut. Lampu penerangan hanya berupa obor alias lampu ublik nan menggantung dan menempel di tembok nan terbuat dari anyaman bambu.

Untuk keperluan memasak juga tidak menggunakan gas seperti halnya kehidupan modern. Mereka lebih memilih menggunakan tunggu dengan kayu bakar sebagai bahan utamanya. Kesetaraan adalah perihal utama nan dijunjung tinggi di perkampungan tersebut. Salah satu buktinya adalah dari gedung rumah nan seragam.

Alamat dan Rute Menuju Lokasi

Harga Tiket Kampung NagaPhoto by Hooman & Me on Google Maps

Lokasi Kampung Naga berada di Neglasari, Salawu, Tasikmalaya, Jawa Barat. Tidak susah menemukan Desa wisata ini lantaran terletak di pinggir jalan. Dari pusat kota Tasikmalaya, jarak nan kudu ditempuh sekitar 30 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Sedangkan dari Kota Garut justru lebih dekat, ialah sekitar 26 kilometer.

Supaya bisa ampai ke Kampung Unik ini, Anda kudu menuruni setidaknya 400 anak tangga nan terbuat dari batuan alam. Akses jalan tersebut sudah cukup baik lantaran batuan dibentuk mendatar dengan bahan semen sebagai perekat nya. Dari atas sudah terlihat karakter nya dengan genting rumah nan sama persis.

Setelah Anda sukses menuruni tangga tersebut, dibutuhkan perjalanan lain nan cukup seru, ialah menyusuri Sungai Wulan. Terdapat jalan setapak nan bisa Anda lalui, cukup kondusif lantaran merupakan akses jalan utama. Dari titik tersebut, letak perkampungan penduduk tidak jauh lagi.

Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional

Dikarenakan bukan sebuah objek wisata, artinya Anda tidak perlu bayar tiket untuk masuk ke Kampung Naga Tasikmalaya.

Meski demikian, setiap visitor nan datang diwajibkan melapor kepada petugas setempat. Bagi nan baru pertama kali berkunjung, disarankan menggunakan pemandu lokal dari penduduk setempat.

Desa wisata ini dibuka setiap hari, jadi Anda bisa berjamu kapan saja. Namun tidak disarankan berjamu di malam hari lantaran waktu tersebut merupakan waktu untuk istirahat. Selain itu, usahakan datang di bulan Muharram, Sya’ban, alias Syawal lantaran ada aktivitas budaya nan dikenal dengan rencana Sasih.

Aktivitas nan Menarik Dilakukan

Aktivitas Menarik di Kampung NagaPhoto by Dion Mlaku Mlaku on Google Maps

Kampung Naga bukanlah sebuah lokasi wisata nan menawarkan wahana permainan. Namun bukan berfaedah tidak ada aktivitas nan bisa dilakukan di sana. Banyak perihal seru nan mungkin belum terlintas di akal sebelum Anda berkunjung. Berikut adalah beberapa aktivitas nan dimaksud!

Mengenal Budaya dan Kearifan Lokal Setempat

Indonesia mempunyai ragam budaya unik di setiap daerahnya. Hal ini bisa dibuktikan ketika Anda berjamu ke Desa wisata nan ada di Tasikmalaya ini.

Budayanya nan unik layak dipelajari, meskipun Anda bukan berasal dari wilayah sekitar. Banyak juga visitor nan datang dari luar Kota Tasikmalaya, apalagi dari luar Provinsi Jawa Barat.

Warga setempat memegang teguh budaya nan sejak mini tertanam dan menjadi kebiasaan. Contoh sederhananya adalah dari segi bangunan, dimana telah disebutkan diatas.

Ada juga kebiasaan tertentu nan kudu dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Semua budaya dan budaya nan dilakukan dianggap sebagai penghormatan bagi leluhur mereka.

Belanja Kerajinan Tangan

Aktivitas lain nan bisa dilakukan ketika berjamu ke Kampung Naga ialah belanja. Kali ini bukan shopping makanan alias peralatan mewah, melainkan shopping kerajinan tangan. Tentunya Anda bisa membawa pulang sebagian peralatan unik untuk dijadikan oleh-oleh alias kenang-kenangan setelah mengunjungi Desa wisata ini.

Beberapa peralatan nan ditemui terbuat dari bambu, rotan, dan tanah liat. Untuk bahan dari bambu kebanyakan berupa anyaman, seperti tempat makan, tempat nasi, dan ada pula tampah.

Sedangkan kerajinan nan terbuat dari tanah liat terdiri dari ulekan dan mangkuk. Untuk harganya tergolong murah, apalagi lebih murah dari lokasi wisata lainnya.

Menyaksikan Hajat Sasih

Hajat Sasih adalah salah satu aktivitas budaya di Kampung Naga dengan tujuan untuk menghormati para leluhur. Acara ini tidak diadakan setiap hari, artinya pada saat tertentu saja. Apabila Anda beruntung lantaran waktu kunjungan bertepatan dengan aktivitas budaya ini, silahkan menyaksikan dan menikmati karakter nya.

Wisatawan bebas menyaksikan Hajat Sasih dengan syarat tidak mengganggu alias membikin kericuhan. Tidak ada salahnya jika Anda datang pada bulan nan telah disebutkan tadi, dimana pastinya diadakan ritual oleh penduduk setempat.

Belajar Hidup Sederhana di Kampung Naga

Banyak pelajaran nan bisa dipetik selama berjamu di Kampung Naga. Selain budaya istiadat dan budayanya, pelajaran lain nan bisa diambil ialah dari pola hidup sederhana. Ternyata bukan hanya kemewahan nan menjadikan hidup bahagia, namun juga kesederhanaan.

Anda bisa membayangkan tanpa adanya listrik, teknologi, dan juga gas untuk perangkat memasaknya, namun mereka tetap hidup selaras berdampingan dan bahagia. Tidak ada perangkat transportasi modern di letak Desa wisata ini, semua hanya transportasi tradisional, salah satu contohnya adalah perahu.

Fasilitas nan Tersedia di Kawasan Wisata

Fasilitas Kampung NagaPhoto by Dion Mlaku Mlaku on Google Maps

Fasilitas nan bisa ditemukan di Kampung Naga bisa dikatakan lengkap, meskipun bukanlah sebuah objek wisata. Area parkir disediakan tempat unik di atas tebing sebelum Anda menuruni anak tangga untuk menuju lokasi.

Ada juga warung makan dengan sajian kuliner bervariasi nan ditawarkan dengan nilai murah. Bagi visitor nan datang dengan rombongan biasanya disambut dengan sajian unik berupa makanan khas.

Seluruh masyarakat desa menganut kepercayaan Islam, jadi tidak susah menemukan masjid alias mushola sebagai tempat ibadah. Desa wisata ini juga menyediakan penginapan bagi visitor nan mau menginap dengan argumen tertentu. Fasilitas lain nan bisa ditemui adalah toko souvenir nan menjual beragam kerajinan tangan hasil karya penduduk setempat.

Dengan adanya Desa wisata nan dikenal dengan Kampung Naga di Tasikmalaya, semakin banyak ragam lokasi wisata nan ada di nusantara. Sebagai penduduk negara Indonesia, selayaknya kita patut bangga memilikinya. Oleh karena itu, tetap lestarikan budaya dan kearifan lokal setempat dengan langkah menghargainya.

Selengkapnya
Sumber Itrip
Itrip