Museum Geologi Bandung, Destinasi Wisata Edukasi Favorit

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Temukan kekayaan bumi dan sejarahnya di Museum Geologi Bandung, lokasi wisata edukasi favorit nan mengungkap misteri dan keajaiban pengetahuan bumi bagi visitor dari beragam kalangan.

Harga Tiket: Rp 5.000; Map: Cek Lokasi
Alamat: Jl. Diponegoro No.57, Cihaur Geulis, Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat.

Museum Geologi Bandung adalah salah satu lokasi wisata sejarah tertua nan ada di Indonesia. Keberadaan museum ini sendiri sudah ada sejak era kolonialisme Belanda, meskipun akhirnya direnovasi dan diresmikan lagi beberapa tahun terakhir. Sebagaimana namanya, gedung gedung ini menyimpan beragam peninggalan era pra sejarah.

Berbeda dengan jenis museum pada umumnya nan tidak ramai pengunjung. Museum nan ada di Bandung Wetan ini tidak pernah sunyi visitor setiap harinya. Sebagian besar nan datang dari lembaga sekolah nan melaksanakan program study tour. Bukan hanya di hari libur, namun ada juga nan datang meskipun hari aktif.

Sebagai wisata sejarah, Museum Geologi ini juga dijadikan sebagai wisata edukasi nan tidak membosankan. Bagaimana tidak, banyak aktivitas seru nan dilakukan selama di lokasi. Jika kebanyakan museum hanya memberikan aktivitas keliling dan mempelajari sejarah, untuk kali ini bisa langsung praktik menggali fosil replika nan telah disediakan.

Sejarah Museum Geologi Bandung

Sejarah Museum Geologi BandungFoto: Nia Kartika/Google Maps

Sedikit membahas mengenai sejarah Museum Geologi Bandung nan pastinya menarik. Awal mula dibangunnya museum ini adalah lantaran banyak ditemukan fosil nan ada di Indonesia. Pemerintah Belanda kemudian berinisiatif untuk membangun sebuah tempat sebagai pusat penelitian bakal batuan nan sudah menjadi fosil tersebut.

Pembangunannya pun dimulai pada tahun 1928 dengan sekitar 300 pekerja dan Ir. Menalda van Schouwenburg dipercaya sebagai arsiteknya. Dengan biaya sekitar 400 gulden, museum ini sukses berdiri sempurna 11 bulan berikutnya dan diresmikan pada 16 Mei 1929. Menariknya, gedung museum dibangun dengan style Art Deco, ialah salah satu style modern pada masanya.

Ketika Jepang sukses menduduki sebagian besar wilayah Indonesia, Museum Geologi sempat beranjak tangan dan diganti namanya menjadi Chishitsu Chosacho. Namun perihal itu tidak berjalan lama lantaran pengelolaan dialihkan kepada Pusat Jawatan Tambang dan Geologi setelah Indonesia merdeka.

Gedung ini pernah mengalami pembaharuan dengan biaya support dari Japan International Cooperation Agency. Setelah mengalami pembaharuan itulah kemudian akhirnya museum berhistoris di Bandung ini dibuka untuk umum sebagai lokasi wisata edukasi dan sekaligus wisata sejarah.

Koleksi Museum Geologi Bandung

Koleksi Museum Geologi BandungFoto: Museum Geologi/Google Maps

Museum ini mempunyai beragam koleksi dari barang purbakala nan krusial untuk pengetahuan pengetahuan. Setidaknya, ada 353.732 koleksi nan terdiri dari fosil, artefak, dan batuan. Setiap koleksi ditempatkan pada ruangan masing-masing dan dikategorikan menjadi tiga bagian, ialah Sejarah Kehidupan, Geologi Indonesia, dan Geologi untuk Kehidupan Manusia.

Sejarah Kehidupan

Di area ini, visitor bisa menyaksikan beragam koleksi fosil nan juga terbagi menjadi tiga kategori. Adapun kategori nan dimaksud adalah era Prakambrium-Paleozoikum, Mesozoikum, dan Kenozoikum. Dari ketiganya, nan paling menarik perhatian adalah Mesozoikum, dimana terdapat fosil replika T-Rex dan juga jejak kaki Tyrannosaurus.

Untuk jejak kaki alias cetakan kaki Tyrannosaurus itu sendiri ditemukan oleh Phil Manning nan merupakan mahir paleontologi dari Inggris, tepatnya ditemukan pada tahun 2007. Koleksi Museum Geologi Bandung lain nan bisa disaksikan di area ini diantaranya adalah fosil gajah purba, badak, dan kuda nil. Ada juga fosil kerbau purba dan kura-kura nan hidup selama jutaan tahun.

Masih di area Sejarah Kehidupan nan terletak di sayap timur, koleksi lain nan ditemukan di sini adalah galeri manusia purba. Fosil Pithecanthropus dan Homo Erectus dipajang di galeri ini nan dilengkapi dengan catatan mini sebagai penjelas. Selain itu, Elephas Hysudrindicus nan merupakan fosil gajah purba juga bisa dilihat di galeri ini.

Geologi Indonesia

Koleksi Museum Geologi berikutnya dinamakan Geologi Indonesia. Lokasinya berada di sayap barat, koleksi utamanya adalah galeri asal mula bumi, Tektonik Indonesia, Dunia Batuan dan Mineral, serta tetap banyak lainnya. Setiap galeri mempunyai koleksi barang masing-masing nan kebanyakan berupa replika.

Sebagai contoh adalah galeri Asal Mula Bumi, dimana terdapat sistem tata surya nan terbentuk miliaran tahun nan lalu. Koleksi barang original di area ini adalah batu meteorit nan jatuh di Bandung dan beberapa tempat lain di Indonesia. Untuk galeri Tektonik Indonesia sendiri menjelaskan mengenai semua perihal nan berasosiasi dengan gunung berapi dan segala aktivitasnya.

Geologi untuk Kehidupan Manusia

Seperti namanya, koleksi Museum Geologi Bandung nan dinamakan Geologi untuk Kehidupan Manusia ini membahas mengenai unsur kehidupan manusia. Terdiri dari beberapa galeri, seperti kategori koleksi lainnya. Beberapa galeri nan dimaksud diantaranya adalah Pemanfaatan Batuan dan Mineral, Mineral dalam Kehidupan Sehari-hari, Bahaya dan Manfaat Gunungapi.

Zona ini lebih menonjolkan wisata edukasi, lantaran menjelaskan asal-usul setiap peralatan nan digunakan untuk keperluan sehari-hari. Sebut saja asal usul pensil nan dijelaskan secara gamblang, mulai dari bahan utamanya dan proses pembuatannya. Selain itu, tetap ada barang lain seperti piring, kaca, cangkir, dan apalagi tabung gas elpiji.

Alamat dan Rute Mudah Menuju Lokasi

Tiket Museum Geologi BandungFoto: Annes Fine/Google Maps

Tidak susah menemukan letak Museum Geologi lantaran cukup strategis. Alamatnya berada di Jalan Diponegoro No.57, Citarum, Bandung Wetan, Bandung, Jawa Barat. Bagi nan membawa kendaraan pribadi, gunakan Gedung Sate sebagai patokan utama. Objek wisata edukasi di Bandung ini letaknya tidak jauh dari gedung fenomenal tersebut.

Bagi nan menggunakan transportasi umum pun tidak terlalu susah mencari lokasinya. Ada kendaraan umum nan melewati area museum ini, ialah kendaraan hijau-hitam nan mempunyai kode nomor 05. Kendaraan umum lainnya ialah kuning-hijau dengan kode nomor 10. Keduanya sama-sama bisa mengantarkan Anda hingga ke tempat tujuan, tinggal memandang dari arah mana Anda datang.

Tiket Masuk dan Jam Operasional

Sekilas mengunjungi Museum Geologi memerlukan biaya nan besar lantaran beragam pengetahuan pengetahuan di dapatkan di sana. Ternyata tidak demikian, setiap visitor dewasa hanya perlu bayar 5.000 rupiah, sedangkan untuk anak-anak dan mahasiswa cukup mengeluarkan biaya 2.000 rupiah.

Lain halnya visitor dari visitor asing nan diwajibkan bayar tiket masuk sebesar 10.000 rupiah. Sebelum berkunjung, pastikan Anda reservasi terlebih dahulu, baik melalui kontak telepon maupun email. Untuk jam operasionalnya sendiri dibuka pada hari Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu, dan Minggu mulai dari pukul 10.00 hingga 13.00 WIB.

Ragam Aktivitas nan Menarik Dilakukan

Aktivitas Menarik Museum Geologi BandungFoto: Ibrahim SH/Google Maps

Seperti nan dikatakan sebelumnya, mengunjungi Museum Geologi Bandung tidaklah membosankan lantaran banyak aktivitas seru di dalamnya. Bukan hanya memandang koleksi barang purbakala, namun juga langsung praktik mencari fosil di letak nan disediakan. Lebih lengkapnya, silahkan simak penjelasan mengenai aktivitas berikut!

1. Belajar Ilmu Geologi

Pernah terjadi perdebatan serius beberapa tahun lampau mengenai teori bumi itu datar. Untuk mengetahui lebih jelasnya, di museum unik ini memberikan pemahaman secara ilmiah tentang bumi itu bulat. Bukan hanya itu, dijelaskan pula kenapa argumen bumi dibuat bulat dan hal-hal apa saja nan dipengaruhi oleh corak bumi itu sendiri.

Semua pertanyaan mengenai aktivitas bumi dan di dalamnya pun bakal terjawab di Museum Geologi Bandung. Sebagai contoh adalah kenapa bisa terjadi musibah alam, asal mula bumi, struktur bumi dan juga lapisannya. Untuk memudahkan materi nan disampaikan, pengelola menyediakan akomodasi berupa video interaktif, jadi tidak perlu membayangkan penjelasan nan disampaikan.

2. Menengok Kehidupan Prasejarah

Adanya koleksi fosil di Museum Geologi Bandung semakin memudahkan kita untuk belajar kehidupan pra sejarah. Di sini, setiap visitor bisa memandang kerangka fosil nan kebanyakan di temukan di Pulau Jawa. Menariknya, ada juga penjelasan mengenai proses terbentuknya fosil hingga menjadi tambang batubara dan minyak bumi.

3. Menggali dan Menemukan Fosil

Bukan hanya melihat, bukan pula hanya membayangkan. Anda pun bisa menggali dan menemukan fosil nan sengaja ditanam di dalam pasir. Area nya lumayan luas, jadi bisa langsung dilakukan secara berkelompok. Tentunya fosil nan dimaksud hanya replika nan disebar di beberapa titik. Setelah menemukan beragam fosil, tugas selanjutnya ialah membentuknya menjadi kerangka hewan alias manusia sesuai dengan alur kerangka.

4. Night Art Museum

Aktivitas seru di Museum Geologi Bandung berikutnya adalah Night Art Museum. Seperti halnya sebuah movie nan sempat trending beberapa tahun lalu, Anda pun dibawa mengelilingi museum di malam hari. Meskipun tidak ada kerangka dinosaurus alias manusia purba nan bergerak, namun aktivitas ini memberikan sensasi nan berbeda dibandingkan berjamu di siang hari.

Fasilitas nan Ditawarkan Museum Geologi Bandung

Fasilitas Museum Geologi BandungFoto: Elida/Google Maps

Dalam perihal fasilitas, Museum Geologi Bandung jauh melampaui standarisasi akomodasi objek wisata. Bukan hanya tempat parkir, toilet, dan mushola, namun juga ada auditorium bagi lembaga nan mengadakan seminar. Tersedia ruang edukasi nan biasanya digunakan siswa alias mahasiswa untuk berdiskusi. Museum ini juga dilengkapi rumah makan bagi nan mau berekreasi kuliner, serta toko suvenir bagi nan mau membawa pulang kenang-kenangan.

Dilihat dari daya tarik dan beragam aktivitas nan menarik dilakukan, tidak mengherankan jika lokasi wisata sejarah dan edukasi ini selalu ramai dikunjungi. Jika Anda tertarik mau mengunjungi Museum Geologi Bandung, jangan lupa membawa kamera terbaik. Bukan hanya untuk berpotret dengan fosil, namun juga ada museum 3D nan cocok dijadikan selfie.

Selengkapnya
Sumber Libur.co
Libur.co